KARO - Meskipun belum terpilih, pasangan calon bupati dan wakil bupati Karo, Abetnego Panca Putra Tarigan dan Pt. Edy Suranta Bukit, sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap seniman dan budayawan Karo.
Abetnego - Edy Suranta menjadi harapan baru bagi seniman dan budayawan Karo. Musisi yang tergabung dalam Seniman Karo, dengan lugas mendukung ABDI.
Mereka menaruh harapan akan nasib musisi Karo, yang disampaikan di acara syukuran anggota DPRD terpilih, Dra Lusia br Sukatendel, Selasa (01/10-2029) di PPWG Zentrum GBKP Kabanjahe.
Tampak terlihat, musisi Karo, Moses Pinem didampingi Rita Mariani br Tarigan, Rosani br Tarigan dan Netty Vera br Bangun mengatakan, jika sosok Abetnego Tarigan dan Edy Suranta Bukit menjadi pilihan yang tepat untuk memperjuangkan kesejahteraan para musisi Karo kedepan.
“Kami melihat pasangan ini pintar dan energik. Kami berharap, seni dan budaya Karo akan maju di tangan mereka. Seperti yang sudah dilakukan Abetnego terhadap penyanyi atau musisi nasional kita seperti Lyodra Ginting, ” ungkapnya.
Ia selaku Penasehat Forum Sosial Seniman Ermediate (Forsase) yang merupakan putra seniman legendaris Karo, Bengkel Pinem menitipkan harapan besar kepada Abetnego dan Edy terhadap kelestarian seni dan budaya Karo.
“Kami para seniman Karo berharap besar kepada Abetnego dan Edy agar dapat terus memperhatikan nasib para musisi Karo. Kami yang hadir di sini, siap memenangkan Abetnego dan Edy di Pilkada Karo. Kami akan mengajak musisi lainnya untuk ikut berjuang, ” tegas Moses.
Seperti diketahui, Abetnego belum lama ini berhasil memfasilitasi pertemuan antara Persatuan Musisi Tradisional Karo (PMTK) dengan Direktur Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek di Jakarta.
Hal tersebut merupakan salah satu komitmen untuk mendukung penguatan musik tradisional Karo. Daya tawar yang begitu kuat di pemerintahan Pusat, dalam waktu singkat membuahkan kucuran bantuan sebesar Rp 350 juta kepada PMTK, guna mendukung event Festival Musik Tradisional Karo yang rencananya akan dihelat di Kabanjahe pada 20 – 23 Oktober 2024 mendatang.
Menanggapi itu, Abetnego dalam beberapa kesempatan kerap menyinggung nasib musisi Karo yang kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karo. Ia berharap, perlindungan terhadap musisi Karo kedepannya dapat menjadi agenda kuat dari pemerintah di daerah tersebut.
“Budaya adalah kekayaan kita. Kami berkomitmen melestarikan seni dan budaya Karo. Banyak musisi bertemu dengan saya menyampaikan rasa kecewa ke pemerintah. Setiap ada Kerja Tahun, seniman dan musisi Karo terlihat selalu terabaikan. Ini harus kita kembalikan agar seni dan budaya Karo terus tumbuh dan berkembang, ” tegas Deputi II KSP.
(Anita Theresia Manua)