Karo - Selayaknya anggota dewan sebagai wakil rakyat di parlemen, menjadi panutan masyarakat. Namun, yang saat ini terjadi sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
Pasalnya, salah seorang anggota DPRD Karo dari fraksi Golkar, Jun Adi Arief Bangun, malah mengusir dua wartawan, yang hendak meliput rapat dengar pendapat (RDP) dokter spesialis RSUD Kabanjahe, yang menuntut kenaikan tunjangan penambahan penghasilan (TPP).
Saat itu, Senin (18/12-2023) sekira pukul 18:30 WIB di lantai 3 ruang rapat Kantor DPRD Karo, ada agenda rapat dengar pendapat (RDP), dengan dokter spesialis dengan pejabat pemkab dan anggota dewan.
Sehingga kedua wartawati menuju ke lantai 3 untuk melakukan tugas peliputan. Saat itu, pintu ruang rapat terbuka lebar. Tanpa dikomando, kedua wartawati langsung masuk dan melakukan peliputan dengan merekam kegiatan tersebut.
Akan tetapi, belum sampai 5 menit melakukan rekaman video. Si anggota dewan Jun Adi Arief Bangun, yang terlihat 'Sok' bersahaja, merasa risih dengan kehadiran kedua wartawati bernama Anita Theresia Manua (Efarina TV) dan Mawarita Ginting (Sumatera Post).
Ia langsung memegang mic, dan meminta kepada ketua dewan, yang memimpin rapat, agar mengeluarkan kedua wartawan, dengan alasan rapat tersebut tertutup untuk umum.
"Ijin pimpinan, alangkah baiknya rapat ini tidak diliput. Kan rapat ini internal, jadi tolong kedua wartawan yang ada, disuruh keluar, " ujarnya dengan mimik wajah terkesan 'Angkuh'.
Saat itu, kedua wartawati sempat bertanya, kenapa tak bisa diliput. Karena ini agenda rapat dengar pendapat, yang wajib diketahui oleh semua pihak, dan membicarakan tentang anggaran tuntutan kenaikan TPP dokter spesialis.
"Memangnya masyarakat tak perlu tahu dengan adanya rapat ini. Sementara yang dibicarakan soal anggaran, kenapa tak bisa diliput, " ujar kedua wartawati.
Tak lama berselang, karena kedua wartawati menolak untuk keluar dari ruangan. Sebagian anggota dewan seperti Firman Firdaus Sitepu fraksi Golkar, Herti Delima (Hanura) dan Edi Ulina Ginting (Perindo), Ketua dan Wakil Ketua Dewan yang memimpin rapat, yakni Iriani Tarigan dan Sadarta Bukit, hanya terlihat diam.
Namun, untuk menghargai Ketua Dewan yang selama ini, hubungannya baik dengan semua wartawan. Akhirnya, kedua wartawati mengalah dan memilih keluar dari ruangan itu.
Kesombongan dan keangkuhan anggota dewan dari Partai Golkar Jun Adi Arief Bangun, patut dipertanyakan. Warga masyarakat di dapil Karo 5, meliputi Kecamatan Berastagi, Simpang Empat dan Merdeka, perlu berpikir untuk memilihnya lagi di Pileg 2024 nanti.
(Anita Theresia Manua)